Cegah Penularan TBC, Rutan Magetan Awali ACF dengan Skrining Awal Bersama Dinkes Kabupaten Magetan

MAGETAN – Rutan Kelas IIB Magetan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur melaksanakan kegiatan Skrining Gejala Tuberkulosis (TBC) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Senin, (17/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Active Case Finding (ACF) yang bekerja sama dengan Tim P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, dan diikuti oleh 150 WBP.

Baca juga: Indonesia Krisis 70.000 Dokter Spesialis, Solusi Baru Dibuka

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kasubsi Pelayanan Tahanan, Dimas Alseta Putra, yang menegaskan bahwa pelaksanaan skrining didasarkan pada instruksi resmi Ditjenpas.

“Sehubungan dengan surat edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, hari ini Rutan Magetan melaksanakan skrining awal sebagai bagian dari rangkaian ACF Tuberkulosis. Kegiatan ini penting sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi gejala TBC pada seluruh warga binaan, mengingat penyakit ini menular dan lingkungan hunian memiliki risiko penularan yang cukup tinggi. Skrining awal dilakukan hari ini, dan pada Kamis mendatang akan dilanjutkan pemeriksaan rontgen oleh Tim P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, ” ujar Dimas.

Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Pakaian Thrifting, Risiko Kesehatan Mengintai

Kepala Rutan Kelas IIB Magetan, Ari Rahmanto, membuka secara resmi jalannya kegiatan dan menegaskan pentingnya deteksi dini bagi warga binaan.

Baca juga: Kemendikristek Perkuat Kolaborasi RSPTN Cetak Dokter Unggul dan Inovatif

“Skrining ACF TBC ini merupakan langkah deteksi dini untuk mengetahui ada tidaknya gejala, termasuk pada warga binaan yang mungkin belum merasakan keluhan. Program nasional ini sangat penting, mengingat warga binaan termasuk kelompok dengan risiko tinggi. Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan atas kerja samanya, karena melalui layanan ini kami dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh warga binaan, ” ungkap Ari Rahmanto.

Tahapan skrining dimulai dengan registrasi peserta, diikuti pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta pemeriksaan tekanan darah. Selanjutnya, setiap peserta menjalani wawancara menggunakan Formulir Skrining Gejala TBC yang mencakup identitas, riwayat kontak, faktor risiko, dan gejala yang dialami.

Baca juga: Ali Ghufron Mukti: BPJS Kesehatan Sistem Rujukan Berjenjang Dihapus, Pasien Bisa Langsung ke RS Tipe A

Kegiatan ACF akan berlanjut pada Kamis, (20/11/2025), dengan pemeriksaan rontgen sebagai langkah lanjutan untuk memastikan deteksi dini TBC dapat dilakukan secara tepat dan menyeluruh.

Baca juga: Dukung Program Nasional TBC, Rutan Magetan Lakukan Pemeriksaan CXR Massal

Melalui kegiatan ini, Rutan Kelas IIB Magetan menegaskan komitmennya dalam meningkatkan standar kesehatan warga binaan serta memperkuat kolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular. (Humas Rutan Magetan)